PLTS Kepulauan Sumenep Dikritik Gagal, Janji Listrik 100% Tak Terpenuhi. 

SUMENEP67 Views

 

Sumenep,DEMOKRASIJERNIH.com-Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Kepulauan Sumenep, yang diresmikan oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menuai kritik tajam dari masyarakat. Pasalnya, proyek yang digadang-gadang mampu memenuhi kebutuhan listrik 100% di wilayah kepulauan tersebut, dinilai gagal dan tidak sesuai dengan janji yang diberikan.

Salah satu contohnya adalah PLTS di Pulau Paliat (100 kWp), yang diresmikan pada tahun 2019. Hingga saat ini (2025), PLTS tersebut tidak dapat beroperasi secara maksimal. Masyarakat setempat hanya dapat menikmati aliran listrik selama rata-rata 4 jam per hari, dan itupun hanya pada siang hari.

Kondisi ini memaksa warga Pulau Paliat untuk tetap menggunakan mesin diesel pribadi sebagai sumber listrik alternatif, terutama pada malam hari. Padahal, tujuan utama pembangunan PLTS adalah untuk mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap bahan bakar fosil yang mahal dan tidak ramah lingkungan.

Sumenep
PLTS Kepulauan Paliat

Kegagalan PLTS ini menimbulkan kekecewaan mendalam di kalangan masyarakat Kepulauan Sumenep. Mereka merasa janji pemerintah untuk menyediakan listrik yang andal dan berkelanjutan hanya isapan jempol belaka.

Beberapa faktor yang diduga menjadi penyebab kegagalan PLTS di Kepulauan Sumenep antara lain:

Kondisi cuaca: Kepulauan Sumenep memiliki kondisi cuaca yang tidak menentu, dengan curah hujan yang tinggi dan minimnya sinar matahari pada musim tertentu. Hal ini mempengaruhi produksi listrik dari PLTS.

Kurangnya perawatan: Perawatan PLTS yang tidak optimal dapat menyebabkan kerusakan pada komponen-komponen penting, sehingga mengurangi efisiensi produksi listrik.

Kapasitas yang tidak memadai: Kapasitas PLTS yang dibangun mungkin tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan listrik seluruh masyarakat di pulau tersebut.

Masalah teknis: Terdapat kemungkinan adanya masalah teknis pada sistem PLTS, seperti kerusakan pada panel surya, inverter, atau baterai.

Masyarakat Kepulauan Sumenep berharap pemerintah segera mengambil tindakan untuk mengatasi permasalahan ini. Mereka mendesak pemerintah untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap proyek PLTS dan mencari solusi yang tepat agar janji listrik 100% dapat terwujud.

Pemerintah Kabupaten Sumenep dan Perusahaan Listrik Negara (PLN) telah bersinergi guna memperluas akses jaringan listrik bagi masyarakat kepulauan di wilayah itu. Hal ini dilakukan karena listrik memiliki peran penting, dan merupakan infrastruktur utama dalam penunjang kehidupan, tak terkecuali bagi masyarakat Sumenep yang tinggal di kepulauan.

(Tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed